Wednesday, September 29, 2010

Public Relation VS Public Speaking- Which one you have to recover first?

Saat menaiki pesawat untuk pulang ke tanah airku ramadan lalu satu peristiwa telah berlaku yang mana peristiwa itu membuatkan aku berfikir dan berfikir. cuba memuhasabah atas kelemahan diri. Syukur ya Rabb kerana qada dan qadar Mu inilah yang memberi satu hikmah kehidupan kepadaku.

Menaiki pesawat kali ini aku mendapat seat paling belakang sekali. duduk sekali denganku seorang gadis yang juga sebaya ku lagaknya dan seorang uncle cina. Dua jam setengah perjalanan membuatkan aku tidak tahu untuk berbuat apa mengisi masa. Jika membaca buku akan membuatkan aku sakit kepala. Aku memerhatikan uncle cina yang duduk di sebelah gadis yang ku katakan tadi. Owh, dia sedang membaca bible. hmmm....biarkan saja. i made my assumption, may be uncle seorang yang pious in his religion. gadis disebelahku sedang tidur.

Bila saja gadis disebelahku terjaga uncle tadi cuba mengajak kami borak bersama. Huh, topik yang dibualkan bukanlah calang-calang topik. ia melibatkan isu aqidah dan maruah diri kita sebagai muslim. sebenarnya uncle tadi cuba berdakyah kepada kami. Lantas aku teringat saat uncle membaca bible tadi. patutlah....

Uncle cuba memuji kebesaran Allah swt. siap sebut Allah swt dengan lurus dan Allahuakbar. Dia mengakui bahawa Allah lah berkuasa ke atas manusia dan seluruh alam. Dia menciptakan kita dan alam semesta. Dia meniupkan ruh ke dalam diri manusia supaya manusia rasa kekuasaan tuhan dan kewujudannya. Saat dia berkata begitu aku jadi konfius. Ada benar kata-katanya. i think uncle ni sedang mencari kebenaran barangkali. dia membaca bible tadi mungkin untuk mengkaji. Cuba bersangka baik terhadap uncle.

Kemudian dia menyambung bicaranya. Uncle kata lagi bahawa agama mengajar kita buat baik. Tapi kebaikan yang diajar agama tidak menjamin masuk syurga. Sebab manusia sejak lahir memang berdosa…

Now aku faham. Dia bukan mencari kebenaran tapi sedang berdakyah. aku cuba memotong kata-katanya dan bertanya.

'Kenapa uncle kata manusia tu berdosa sejak kecil?'

uncle jawab macam ni, berdosa yang dimaksudkan sini bukanlah beerti berdosa buat jahat, tidak. Tapi berdosa dalam konteks ini bermaksud ingkar pada yang berkuasa. contohnya, bila seorang kanak-kanak ingkar kata-kata ibu bapanya beerti dia berdosa. kerana ibu bapa adalah orang yang berkuasa pada anak-anak.

Nak katanya kat sini walaupun seorang kanak-kanak yang masih tidak tahu memikirkan buruk dan baik masih tak berakal lagi tapi once dia ingkar kata ibu bapa dia berdosa. Sebab ibu bapa adalah orang yang berkuasa ke atas anak-anaknya. Then, barulah uncle sebut history bayi yang lahir itu berdosa disebabkan kisah nabi adam dan hawa.

aku cuba menerangkan kepada uncle tentang kepercayaan kita sebagai muslim. Bagi islam bayi yang lahir adalah suci daripada dosa. then, i suggested to him baca buku psychology of personality perspective in islamic perspective by Amber Haque & Yasien Mohamed. buku tu menerangkan tentang human nature (fitrah) in islamic perspective. kataku lagi kepada uncle bila aku memberikan pandangan tentang islam but i'm not to be bias. i just want to share what I've learnt and believed. dan, aku cuba menerangkan uncle, when i talk about islamic perspective don't see islam as religion but see it as the way of life and as one perspective. if we learn about western ideology why not we learn in islamic perspective as well.

uncle terima. then, he said he alreay read quran 2 times and lots of psychology books. uncle kata, dia ada hujah untuk mengakkan bahawa manusia itu berfitrahkan mempunyai dosa sejak azali.

sedang perbualan kami menjadi semakin hangat namun waktu tidak mengizinkan. pesawat telah pun selamat mendarat. setiap kali aku ingin berbicara uncle tak bagi chance untuk bersuara. bila semua orang sibuk untuk turun dari perut kapal terbang uncle juga bergegas turun dan meninggalkan perbicaraan kami tanpa noktah. walaubagaimanapun, uncle sempat berkata, '"im proud of you bacause you concern with your belief and your religion teaching. sekurang-kurangnya kamu ada pendirian kamu sendiri"

kata-katanya itu bukan menambah bangga kepada diriku. tetapi menyebabkan aku diselubungi rasa bersalah dan takut. aku takut kalau-kalau bicara ku tadi akan membuatkan uncle tadi menjadi lebih arrogant. dan aku takut bicaraku tadi hanya menampakkan aku seoarng muslim yang lemah. takut menjadi fitnah kepada islam. aku menginsafi kelemahan ku dalam berhujah. mungkin disebabkan kurangnya ilmu.

saat uncle memulakan dakyahnya. aku cuba meletakkan harapan agar uncle boleh mendapat sesuatu daripada kata-kataku. maksudku sesuatu yang mengesan jiwanya melihat kebenaran. tapi apa yang terjadi im speechless. tidak terkata aa-apa pun...

peristiwa ini telah ku ceritakan kepada family di rumah. kata bapa kepadaku, kadang-kadang bicara yang simple dan mudah difahami lebih mengesan jiwa. bila bapa mengatakan begitu satu idea terlintas difikiranku:

kalaulah manusia sejak lahir lagi berdosa. bayangkan bayi yang baru lahir itu telah meninggl dunia. kejam sangatkah tuhan untuk memasukkan bayi yang tidak tahu apa-apa itu ke dalam neraka?

Namun, sudah terlambat! aku hanya mampu berdoa agar uncle tadi dibukakan pintu hidayah. dan muhasabah untuk diri ku. kena bijak dalam berbicara mengikut situasi dan ragam manusia, kena ada ilmu dan keyakinan....ya Allah permudahkannya untukku dan tunjukkan aku jalan ya Rabb...


Sekadar bicara insan biasa...



Thank you Allah...Maher Zain

was so far from you
Yet to me you were always so close
I wandered lost in the dark
I closed my eyes toward the signs
You put in my way
I walked everyday
Further and further away from you
Ooooo Allah, you brought me home
I thank You with every breath I take.

Alhamdulillah, Elhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah
Alhamdulillah, Elhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah.

I never thought about
All the things you have given to me
I never thanked you once
I was too proud to see the truth
And prostrate to you

Until I took the first step
And that’s when you opened the doors for me
Now Allah, I realized what I was missing
By being far from you.

Alhamdulillah, Elhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah
Alhamdulillah, Elhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah.

Allah, I wanna thank You
I wanna thank you for all the things that you’ve done
You’ve done for me through all my years I’ve been lost
You guided me from all the ways that were wrong
And did you give me hope

O Allah, I wanna thank you
I wanna thank You for all the things that you’ve done
You’ve done for me through all my years I’ve been lost
You guided me from all the ways that were wrong
I wanna thank You for bringing me home

Alhamdulillah, Elhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah
Alhamdulillah, Elhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah.


Open your eyes....

Look around yourself
Can't you see this wonder spreadin' in front of you?
The clouds r' floating by
The skies r' clear and blue
Planets in the orbits n' moon n' the sun
Such perfect harmony
Let's start questioning ourselves
Isn't this proof enough for us?
Or is it lyin' to push it all aside?

No! We just have to open our eyes, our hearts n' minds
If we just look right to see the signs
We can't keep hiding from the truth
And let it take us by surprise
Take us in the best way
Allah
Guide us every single day
Allah
Keep us close to you
Until the end of time

Look inside yourself such perfect
All that hiding in your cells, running in your veins
What about anger, love and pain
And other things you're free to make
And you touch them with your hand
So are they really there?!
Let's start questionin' ourselves
Isn't this proof enough for us?
Or is it lyin' to push it all aside

No! We just have to open our eyes, our hearts n' minds
If we just look right to see the signs
We can't keep hiding from the truth
And let it take us by surprise
Take us in the best way
Allah
Guide us every single day
Allah
Keep us close to you
Until the end of time

When our baby is born full, healthless n' weak
N' you're watching it growing
Why deny what's in front of your eyes
The biggest miracle of life

We just have to open our eyes, our hearts n' minds
If we just look right to see the signs
We can't keep hiding from the truth
And let it take us by surprise
Take us in the best way
Allah
Guide us every single day
Allah
Keep us close to you
Until the end of time

Open your eyes, your hearts n' minds
If we just look right to see the signs
We can't keep hiding from the truth
And let it take us by surprise
Take us in the best way
Allah
Guide us every single day
Allah
Keep us close to you
Until the end of time

You created everything we belong to you
Ya Rabi raise our heads forever
We thank you
Alhamdulelah


terkesan jiwa.....

you the only one show me the way......

sang by Maher Zain

Every time you feel like you cannot go on
You feel so lost and
That you're so alone
All you see is night
And darkness all around
You feel so helpless
You can’t see which way to go
Don’t despair n' never loose hope
Cos' Allah is always by your side

Insha Allah...insha Allah...insha Allah

Insha Allah you’ll find your way

Insha Allah...insha Allah...insha Allah

Every time you can make one more mistake
You feel you can’t repent
And that it's why too late
You’re so confused,
Wrong decisions you have made
Hunt your mind and your heart is full of shame
Don’t despair and never loose hope
Cos' Allah is always by your side

Insha Allah...insha Allah...insha Allah

Insha Allah you’ll find your way

Insha Allah...insha Allah...insha Allah

Insha Allah you’ll find your way
Turn to Allah
He’s never far away
Put your trust in Him Raise your hands and pray Oh
Ya Allah
Guide my steps don’t let me go astray
You’re the only one that showed me the way,
Showed me the way x2

Insha Allah...insha Allah...insha Allah

Insha Allah we’ll find our way


its meaningful....

Group Counseling Session 3

Wahai madahqalbi dsebabkan aku tidak dapat meghadirkan diri untuk group counseling for 2nd session, jadi tidak ada apa-apa yang boleh ku kongsikan kepada mu. Saat group member melaksanakan sesi kunseling tersebut malang tidak berbau kaki ku telah terseliuh. Namun, akan ku kongsikan pengalaman daripada sesi group counseling yang ke 3.

2 september 2010 (Khamis) bertempat HS LR11. Sesi group counseling kali ke-3. Kali ini our leader ataupun kaunselor kepada kami cuba membawa isu tentang subjek group counseling (PSYC 4340) sendiri. Bagaimana penerimaan kami sepanjang lecture yang telah berlangsung.sebelum itu leader cuba memastikan semua bersetuju untuk membincangkan tentang topik tersebut.

Dalam sesi ini kami sebagai client cuba berkongsi pendapat dan perasaan apabila belajar subjek group counseling PSYC 4340. Dan aku tidak ketinggalan meluahkan isi hatiku.

Sebelum itu aku tertarik dengan kata-kata our leader for this group counseling as our counselor. Katanya ‘group counseling akan terjadi jika ada nya voluntary’. Dalam konteks melaksanakan assignment ini iaitu praktikal group counseling session perlunya ada sikap voluntary. Maksudnya, seorang leader kena voluntary untuk memulakan bicara, voluntary untuk menetapkan waktu untuk mengadakan group counseling session, voluntary berlagak seorang ketua ataupun kaunselor dan sebagainya. Sebagai client pula perlu menjdi voluntary untuk meluahkan masalah, pandangan dan sebgainya. Jika tiada kerjasama dan komunikasi dua hala ini sesi group kaunseling jadi suram. Walaubagaimanapun, seorang kaunselor itulah yang kena pandai mengatur bicara dan membina suasana agar client mampu menanam kepercayaan.

Bila bercakap tentang voluntary, aku terkenang dengan satu perkataan iaitu ‘pemula’. Aku selalu mengatakan ‘I’m just a trigger not a starter’. Kadangakala banyak benda yang ingin ku lakukan dan ingin menyumbang sesuatu. Tapi aku hanya mampu menjadi pencetus sesuatu tetapi bukan aku sebagai pemula langkah melaksanakan sesuatu. Sebenarnya kata-kataku ini sangat menunjukkan aku tidak berkeyainan menjadi seorang ketua. Muhasabah untuk diriku. Itulah hikmah our leader memulakan bicara dengan menyentuh tentang voluntary. Seperti kata-kata hikmah yang baru saja terbaca oleh ku “Tanpa permulaan, anda tidak akan ke mana-mana”…

Kemudian seorang group member cuba pula mempersoalkan katanya ‘boleh ke semua orang jadi leader?’ gulp, soalan itu membuatkan aku turut tertanya-tanya pada diriku.

Kemudian, aku cuba meluahkan apa yang tertanam di hati (uhuk…). Sebenarnya aku sangat seronok belajar group kaunseling. Apatah lagi di dalam kelas kami banyak melakukan praktikal. Bagi silibus group kaunseling yang mengajar tentang skill-skill yang perlu ada pada seorang kaunselor serta stage-stage dalam mengendalikan sesi group counseling. Banyak manfaat yang telah ku perolehi. Malah skill-skill tersebut boleh diaplikasikan bila-bila masa. Contohnya, bilamana seorang kawan telah mengadu sesuatu kepada kita. Dalam pembelajaran subjek ini, fakta mengatakan bahawa seorang kaunselor itu adalah seorang leader. Oleh itu, kami turut belajar tentang cirri-ciri seorang leader.

Namun, apa yang menjadi bebanan difikiranku adalah berkenaan diriku sendiri. Walaupun merasakan seronoknya belajar ilmu kaunseling. Bestnya menjadi seorang kaunselor. Tapi ia sangat bertentangan dengan personality diriku. Menjadi seorang pemula, menjadi seorang yang ramah. Agak sukar bagiku. Tapi aku sangat berminat untuk menjadi seorang kaunselor, mengendalikan program-program motivasi, membantu orang sekeliling. Tapi…..mampukah aku???

Our leader bersuara lagi, sebab tu lah kita kena ada sel efficacy yang tinggi. Kita kena percaya dan yakin bahawa kita mampu untuk melakukan sesuatu. Ya memang benar! Dan…kita perlu sentiasa memperingati diri dan bermuhasabah untuk meyakinkan diri sendiri...

Leader kemudiannya cuba menggunakan skill feedback dan suggestion setelah mendengar luahan hatiku. Leader member pandangannya, ya setiap orang punya personality tersendiri. Ada yang introvert dan ada yang extravert. Tak semua kaunselor yang ada dari beginning lagi da jadi expert mengendalikan sesi kaunseling. Seperti yang kita belajar, kaunselor akan diberikan training untuk master segala skill dan theory kaunseling. Katanya-katanya sedikit membuka mindaku dan menenangkan keresahan hatiku.

Hmmmm…..cukup setakat ini saja ya madahqalbi perkongsianku untuk group counseling session. Satu lagi, bagi sesi yang ketiga ini aku sudah meraskan sense of belonging dalam kumpulan telah terbentuk. Aku menyedarinya bilamana seorang member tidak dapat hadir sesi kali ini. Masing-masing risau dan cuba mencari inisiatif agar dia tidak ketinggalan untuk menulis report jurnal nanti. Selain itu, aku yang penakut ini sudah mula berani bergurau senda dengan mereka yang lain. Satukan hati kami ya Rabb….